Kamis, 24 Mei 2012

PENGERTIAN EVAPORASI


PENGERTIAN
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secaraalami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles)akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya.Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).

Evaporasi vs pengeringan 
Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair – kadang-kadang zat cair yang sangat vuskos – dan bukan zat padat. Perbedaan lainnya adalah, pada evaporasi cairan yang diuapkan dalam kuantitas relatif banyak, sedangkan pada pengeringan sedikit.

Evaporasi vs distilasi 
Evaporasi berbeda pula dari distilasi, karena uapnya biasa dalam komponen tunggal, danwalaupun uap itu dalam bentuk campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha unutk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Selain itu, evaporasi biasanya digunakan untuk menghilangkan pelarut-pelarut volatil, seperti air, dari pengotor nonvolatil. Contoh pengotor nonvolatil seperti lumpur dan limbah radioaktif. Sedangkan distilasi digunakan untuk pemisahan bahan-bahan nonvolatil

Evaporasi vs kristalisasi 
Evaporasi lain dari kristalisasi dalam hal pemekatan larutan dan bukan pembuatan zat padat ataukristal. Evaporasi hanya menghasilkan lumpur kristal dalam larutan induk (mother liquor).Evaporasi secara luas biasanya digunakan untuk mengurangi volume cairan atau slurry atauuntuk mendapatkan kembali pelarut pada recycle. Cara ini biasanya menjadikan konsentrasi padatan dalam liquid semakin besar sehingga terbentuk kristal.

Penguapan atau evaporasi
adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnyaair ) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan darikondensasi.Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas denganvolumesignifikan.Rata-rata molekul tidak memiliki energiyang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairanakan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan merekasaling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan.Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkanenergi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairanmolekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap"Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada suhu tertentu di dalam gas tertentu(contohnya minyak makan pada suhu kamar). Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yangcenderung tidak menghantar energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satumolekul "kecepatan lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namuncairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat dan karena itulebih tak terlihatPenguapan adalah bagian esensial dari siklus air . Energi surya menggerakkan penguapan air darisamudera,danau,embun dan sumber air lainnya. Dalamhidrologipenguapan dantranspirasi(yang melibatkan penguapan di dalamstomata tumbuhan) secara kolektif diistilahkan sebagaievapotranspirasi.

Evaporasi atau penguapan juga dipengaruhi oleh besarnya faktor meteorologi, yaitu antara lain :
1. Radiasi matahari (SOLAR RADIATION). 
Evaporasi merupakan konversi air ke dalam uap air. Proses ini terjadi hampir tanpa berhenti di siang hari dan sering kali juga di malam hari. Perubahan dari keadaan cair menjadi gas ini memerlukan input energi yang berupa panas latent atau evaporasi. Proses tersebut akan sangat aktif jika ada penyinaran langsung dari matahari. Awan merupakan penghalang radiasi matahari dan akan mengurangi input energi, jadi akan menghambat proses evaporasi.
2. Angin (WIND)
Jika air menguap ke atmosfer maka lapisan batas antara tanah dengan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga proses evaporasi terhenti. Agar proses tersebut berjalan terus, lapisan jenuh itu harus diganti dengan udara kering. Pergantian itu dapat dimungkinkan hanya kalau ada angin, jadi kecepatan angin memegang peranan dalam proses evaporasi. 
3. Kelembaman Relatif (RELATIVE HUMIDITY)
Faktor lain yang mempengaruhi evaporasi adalah kelembaman relatif udara. Jika kelembaman relatif ini naik, kemampuannya untuk menyerap uap air akan berkurang sehingga laju evaporasinya munurun. Penggantian lapisan udara pada batas tanah dan udara denganudara yang sama kelembaman relatifnya tidak akan menolong untuk memperbesar laju evaporasi. Ini hanya dimungkinkan jika diganti dengan udara yang lebih kering.

4. Suhu (TEMPERATURE)
Seperti disebutkan di atas, suatu input energi sangat diperlikan agar evaporasi berjalan terus. Jika suhu udara dan tanah cukupp tinggi, proses evaporasi akan berjalanlebih cepat jika dibandingkan dengan suhu udara dan tanah rendah, karena adanya energi panas yang tersedia. Karena kemampuan udara untuk menyerap uap air akan naik jika suhunya naik, maka suhu udara mempunyai efek ganda terhadap besarnya evaporasi, sadangkan suhu tanah dan air hanya mempunyai efek tunggal.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar